Share With Us
 
Tentang Blessing buddha Product Blessing buddha Article Blessing Buddha
Kontak
BlessingBuddha.Com 081283757626
Pengiriman Melalui
BlessingBuddha.Com
BlessingBuddha.Com
BlessingBuddha.Com

BlessingBuddha.Com

Flag Counter
Detail Article

23-08-2012
BAGAIMANA MENGATASI KESULITAN- KESULITAN ANDA?
BAGAIMANA MENGATASI
KESULITAN- KESULITAN ANDA?
(oleh : Dr. K. Sri Dhammananda)




Kegelisahan dan Ketakutan


Apakah Anda gelisah? Apakah Anda merasa susah hati? Apabila jawabannya adalah ’ya’, maka Anda dianjurkan untuk membaca buku kecil ini. Isi buku ini ditujukan kepada Anda dan mereka yang selalu merasa gelisah bahkan mungkin sampai saat kematiannya.

Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang akan
datang berbarengan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah! Dan jika Anda merasa susah maka Anda akan gelisah. Kita harus berani menghadapi kenyataan. Walaupun kita tidak dapat melarikan diri dari mereka, tapi kita tidak boleh membiarkan kejahatan kembar tersebut mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka. Kita dapat melakukannya dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran. Dengan pengertian benar dan menggunakan akal budi serta kebijaksanaan, maka niscaya kita dapat mengalahkan perasaan kita, dan menghapuskan kegelisahan dan kesusahan kita.

Kegelisahan dalam diri kita dibuat oleh kita sendiri. Kita ciptakan mereka di
dalam pikiran kita, melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan-khayalan kita yang melambung serta kesalahan dalam menilai benda-benda. Hanya jika kita dapat melihat benda-benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang berlari ke sana ke mari membawa kekacauan di dalam pikiran kita yang tidak terlatih, untuk itu kita harus menempuh perjalanan jauh untuk mencari obat pembasmi kegelisahan dan kesusahan kita. Kita harus melatih perasaaan dan pikiran kita untuk melupakan rasa keakuan, dan berusaha untuk dapat melayani serta berguna untuk kemanusiaan. Ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Banyak orang yang memiliki hawa nafsu dan kerinduan, ketakutan, serta kecemasan, namun mereka tidak mau menyadarinya atau malu untuk mengakuinya bahkan kepada diri mereka. Dan perasaan-perasaan yang tidak berfaedah ini pun memiliki kekuatan. Walau bagaimana pun usaha kita untuk menekannya, mereka akan mencari pelepasan dengan jalan merusak alat-alat tubuh sehingga menyebabkan penyakit-penyakit menahun. Semua ini dapat diatasi dengan cara-cara yang tepat dari meditasi atau pengembangan mental, karena pikiran yang tidak terlatih merupakan penyebab utama dari kegelisahan-kegelisahan tersebut.

Jika pikiran Anda sedang gelisah, janganlah tunjukkan kegelisahan Anda kepada setiap orang yang Anda temui. Anda harus menceritakan dan menyatakan kegelisahan Anda hanya kepada orang yang benar-benar dapat menolong Anda.

Betapa manisnya jika Anda dapat tetap memelihara senyum di wajah Anda meskipun banyak kesulitan menghadang di depan Anda. Hal ini tidaklah terlalu sulit hanya jika Anda benar-benar mencobanya. Banyak remaja yang terlalu bersusah hati ketika putus hubungan dengan kekasihnya, bahkan mereka sering merencanakan untuk membunuh diri karena dipaksa oleh kekecewaan dan putus asa. Beberapa di antaranya terpaksa menetap di rumah-rumah sakit jiwa. Banyak remaja yang patah hati yang menempuh kehidupan yang menyedihkan. Semua peristiwa yang malang ini terjadi disebabkan kurangnya pengertian tentang nilai-nilai yang sesungguhnya dari kehidupan.

Bagaimana pun, perpisahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini dapat terjadi kadang-kadang pada permulaan dari jalan kehidupan, kadang-kadang pada pertengahan, dan kadang-kadang pada akhir kehidupan. Dan hal ini tidak dapat dihindari. Kalau hal-hal seperti itu terjadi, orang harus mencoba untuk mencari dimana letak penyebabnya Walau bagaimana pun, kalau perpisahan itu terjadi diluar dugaannya, orang harus berani menerima kenyataan itu dengan menyadari sifat-sifat kehidupan yang sebenarnya. Namun demikian, sebenarnya tidaklah terlalu sulit bagi seseorang untuk mencari teman baru sebagai pengganti yang telah pergi, untuk mengisi kekosongan kalau ia benar-benar menghendakinya.

Sang Buddha bersabda : “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang bijaksana,” Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran. Keadaan pikiran seseorang dapat menjadi subyek untuk mengendalikan dan memimpin; penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan ketakutan kita; dan penggunaan yang benarlah yang mewujudkan harapan-harapan dan cita-cita kita, dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada kita sendiri! Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk sepenuhnya mengawasi pikirannya sendiri.

“Alam telah menganugerahi manusia untuk dapat mengendalikan seluruh isinya kecuali satu hal yaitu pikiran.” Kenyataan ini, diperkuat dengan kenyataan-tambahan bahwa segala sesuatu yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun seseorang untuk lebih menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi.

Seorang ahli anatomi yang terkemuka dari Inggris pada suatu hari ditanya oleh seorang muridnya tentang obat yang terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya adalah : “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid tersebut sangat heran dengan jawaban tersebut, dan karenanya ia memohon keterangan yang lebih lanjut, lalu sang guru meneruskan keterangannya : Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu yang bersamaan.”

Salah satu pikiran akan selalu mengusir yang lain. Jika suatu saat pikiran Anda sedang terpusat hanya untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun juga, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran Anda pada waktu yang sama.

“Kesusahan akan mengeringkan darah, lebih cepat daripada yang dilakukan oleh usia.” Rasa ketakutan, kegelisahan dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri. Namun, ketakutan yang terus menerus, dan kegelisahan yang berpanjangan merupakan musuh yang tidak terduga bagi alat-alat tubuh manusia; mereka mengacau jalannya fungsi-fungsi tubuh.

Jika Anda senantiasa belajar bagaimana membahagiakan orang lain dan hanya mengisi pikiran-pikiran Anda dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat, maka Anda pun akan selalu berada dalam suasana hati dan pikiran yang tenteram dan bahagia. Hal ini disebabkan pikiran Anda tidak diizinkan untuk ditumpangi oleh rasa ketakutan, kegelisahan dan kecemasan.

Hukum Alam
Demi keuntungan material, manusia modern melupakan hukum-hukum alam. Aktivitas mentalnya terlalu dipenuhi dengan pikiran kesenangan di masa yang akan datang, sehingga ia mengabaikan kebutuhan-kebutuhan badan jasmani dan hal-hal berharga yang terjadi pada saat sekarang. Rasa ketakutan yang tidak sewajarnya dari sekelompok orang ini disebabkan karena mereka menyalahartikan makna dan tujuan kehidupan ini, menyebabkan timbulnya kecemasan, patah hati, ketakutan, dan ketidakamanan pada zaman sekarang ini. Seseorang yang sungguh-sungguh ingin mendapat kedamaian, seharusnya tidak menganggu kebebasan makhluk hidup lainnya.

Merupakan suatu cara yang salah bila mencari kebahagiaan dengan menggangu dan menipu orang lain. “Anda dapat menipu beberapa orang untuk selama-lamanya, dan semua orang untuk beberapa saat, namun Anda tidak dapat menipu semua orang untuk selama-lamanya”, demikian kata Abraham Lincoln.

Jika manusia bengis dan jahat, selalu hidup bertentangan dengan hidup alam dan semestra; melalui perbuatan, perkataan dan pikirannnya ia mengotori semua suasana. Sebagai hasil dari perbuatan, perkataan dan pikiran salah seperti itu, alam tidak akan menghasilkan benda-benda yang dibutuhkan manusia untuk kehidupannya, melainkan manusia akan menghadapi bermacam-macam bencana dan wabah sebagai penggantinya.

Bila sebaliknya manusia hidup sesuai dengan hukum alam, mengikuti jalan kehidupan yang benar, memurnikan suasana melalui jasa-jasa dan kebaikan-kebaikannya serta memancarkan cinta kasihnya kepada makhluk lain, ia dapat merubah suasana menjadi lebih baik bagi kebahagiaan manusia.

Mungkin Anda adalah seorang manusia modern yang sangat sibuk, tetapi janganlah lupa untuk menyisihkan paling sedikit beberapa menit sehari untuk membaca buku-buku yang bernilai. Sikap kebiasaan ini akan dapat banyak menolong Anda dan memungkinkan Anda untuk melupakan kecemasan dan juga untuk mengembangkan batin Anda. Pada waktu yang bersamaan Anda harus ingat bahwa Anda juga beragama.

Beragama adalah untuk keuntungan Anda sendiri. Oleh karena itu, merupakan kewajiban Anda untuk memikirkan agama Anda dan menggunakan waktu Anda beberapa menit dalam sehari untuk menunaikan kewajiban agama.
Kesehatan Jasmani dan Kecenderungan Kriminal
Dalam hubungannya dengan kesehatan, yang paling mengkhawatirkan di antara berbagai macam penyakit di zaman sekarang ini bukanlah TBC atau pun kanker. Saat ini TBC hampir tidak menjadi masalah dan mungkin tidak lama lagi ada harapan untuk menyelamatkan penyakit kanker. Yang mengkhawatirkan pada zaman sekarang ini adalah meningkatnya jumlah penderita yang disebabkan oleh ketegangan jiwa (gangguan kejiwaan). Sehingga kita dipaksa untuk membuat lebih banyak rumah sakit dan lembaga-lembaga untuk para penderita gangguan kejiwaan dan berbagai macam gangguan saraf. Masih banyak lagi orang yang tidak menerima pengobatan walaupun sesungguhnya sangat membutuhkannya.

Hal itu mungkin dapat menjelaskan mengapa unsur kejahatan di dalam masyarakat disebutkan sebagai penderita gangguan jiwa. Salah satu hasil yang telah dicapai sejauh ini berdasarkan hasil penyelidikan Freud adalah diketahuinya bahwa para pelaku kejahatan dan kenakalan merupakan orang-orang yang sakit jiwa, mereka lebih membutuhkan perawatan daripada sekedar hukuman. Hal ini merupakan pandangan secara terpisah pada persoalan kemasyarakatan yang maju dan membuka jalan untuk memperbaikinya, bukannya malah membalas dendam.

Kenalilah Lingkunganmu
Kita tidak akan dapat menyelami bagaimana kehidupan orang lain yang sesungguhnya, bahkan kita tidak akan menyelami apa pun mengenai kehidupan orang-orang yang berbeda tingkat sosial ekonominya dengan kita, misalnya orang yang lebih miskin atau pun yang lebih kaya daripada kita. Kalau kita sehat, kita tidak dapat mengetahui bagaimana rasanya jatuh sakit, kalau kita cacad, kita tidak dapat mengerti bagaimana kuatnya tenaga yang besar.

Kurangnya pengalaman-pengalaman seperti itu membuat kita tidak bertoleransi, sebab toleransi lahir hanya dari pengertian; sedangkan pengertian tidak dapat timbul tanpa adanya pengalaman. Maka itu, mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya dari semua segi kehidupan merupakan hal yang baik bagi kita, khususnya dalam menempuh perjalanan hidup ini, dan marilah kita sadari bahwa kita tak selalu hidup dalam keadaan mewah.

Ketidakbahagiaan Manusia
Sang Buddha mengajarkan bahwa semua ketidakbahagiaan manusia datang dari keinginan yang rendah; kesenangan yang dapat dibeli dengan uang, kekuasaan yang melebihi orang-orang lain, dan yang terpenting dari semuanya adalah suatu keinginan untuk hidup abadi setelah meninggal. Keinginan akan benda-benda dan hal-hal tersebut membuat manusia bersifat egois. Mereka hanya memikirkan diri mereka dan tidak terlalu memperdulikan apa yang terjadi pada orang-orang lain. Dan apabila semua harapannya tidak terpenuhi, maka mereka menjadi susah dan gelisah.

Satu-satunya cara untuk menghindari kegelisahan tersebut adalah dengan menyingkirkan semua keinginan rendah yang menyebabkannya. Walaupun ini sulit, namun bila seseorang dapat melakukannya, maka ia akan mencapai tingkat kesempurnaan dan ketenangan.

Sesungguhnya kita bukan menikmati kesenangan-kesenangan, melainkan kita dikuasai oleh kesenangan-kesenangan (yakni dengan kecemasan yang tidak berkeputusan dalam mencari kesenangan tersebut, sehingga seluruh tenaga kita dilemahkannya). Kita lebih banyak menderita daripada menikmati kebahagiaan dalam mencari kesenangan- kesenangan hidup dalam dunia yang fana ini.

Waktu akan Menyelesaikan Masalah
Kesulitan akan berlalu. Apa yang menyebabkan Anda menetaskan air mata hari ini, akan segera terlupakan; Anda mungkin mengingat bahwa Anda pernah menangis, tetapi Anda tidak akan mengingat apa yang Anda tangisi! Sebagaimana kita tumbuh menjadi dewasa dan menjalani kehidupan, jika kita ingat hal ini, kita akan selalu menjadi heran apabila kita berbaring pada malam hari memikirkan hal-hal yang mengecewakan kita yang terjadi selama sehari, atau bagaimana kita menaruh dendam terhadap seseorang dan terus membiarkan pikiran-pikiran yang sama timbul di dalam pikiran kita, tentang bagaimana kita akan membalas orang yang telah merugikan kita. Kita mungkin menjadi marah terhadap sesuatu, tetapi kemudian bertanya-tanya dan merasa heran, apakah sebenarnya yang menyebabkan kita begitu marah. Apabila kita telah berhasil menghentikannya dan mulai berpikir tentang hal lain yang bermanfaat, maka kita akan menyadari betapa waktu dan tenaga kita terbuang sia-sia karenanya, dan betapa kita
dengan sengaja telah menyebabkan ketidakbahagiaan.

Apa pun kesulitan kita, bagaimana pun beratnya kesulitan yang timbul, semuanya akan dapat diselesaikan oleh waktu. Tetapi sebelumnya tentu saja harus ada usaha untuk melindungi diri kita agar tidak terjadi kesulitan-kesulitan tersebut lagi.

Mengapa kita membiarkan orang-orang dan kesulitan-kesulitan menguras tenaga kita dan membuat diri kita tidak bahagia? Tentu saja jawabnya adalah bahwa bukan mereka yang berbuat demikian, melainkan kita sendirilah yang membuat diri kita tidak berbahagia.

Anda mungkin menghadapi kesulitan di kantor Anda atau tempat Anda berkerja, tetapi Anda tidak perlu membawa atau memperluasnya ke rumah Anda, karena hal tersebut dapat menyebabkan suasana yang buruk di dalam keluarga Anda.

Harus disadari bahwa ada cara untuk menghadapi masalah-masalah dan kesulitan-kesulitan tersebut, dengan kata lain, masalah-masalah dan kesulitan-kesulitan tersebut pasti ada akhirnya, yang ditemukan dengan cara mencapai kebebasan dan hasrat keakuan, yaitu dengan membasmi semua bentuk keragu-raguan dan kebodohan.

Apabila gagal untuk mendapatkan penyelesaian suatu masalah, biasanya kita cenderung untuk mencari kambing hitam, atau siapa saja yang dapat dijadikan biang keladi kesusahan kita. Kita tidak siap untuk mengakui kekurangan kita sendiri. Kita merasa lebih mudah untuk menyalahkan orang lain dan menganggap orang lain sebagai biang keladi kesusahan kita. Kenyataannya, ada juga orang yang mendapatkan kesenangan dengan berbuat seperti itu. Ini merupakan sikap yang sangat tercela. Kita tidak seharusnya menunjukkan dendam atau marah kepada orang lain. Kita harus bekerja sungguh-sungguh, dengan rajin, cermat dan tenang untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Kita harus siap untuk menghadapi kesulitan yang menghadang kita.

Kebahagiaan dan Meterialisme
Banyak orang percaya bahwa mereka dapat memecahkan semua persoalan
hanya dengan uang; tetapi mereka tidak menyadari bahwa uang itu sendiri mempunyai persoalan yang menyertainya. Sesungguhnya hanya dengan uang saja, tidaklah dapat memecahkan semua persoalan.

Banyak orang tidak pernah mempelajari hal ini. Seluruh tenaga dan kehidupannya dikerahkan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi ketika telah memilikinya mereka merasa bahwa belumlah memuaskan, dan mereka harus memiliki benda-benda lain yang lebih bagus lagi. Kenyataaannya, semakin banyak yang sudah dimiliki, semakin banyak pula hasrat keinginan untuk memiliki; sehingga mereka tidak akan dapat berbahagia dan puas.

Nasehat di bawah ini akan sangat menghibur kita manakala kita kehilangan
sesuatu, yaitu:
“Janganlah mengatakan ini milikmu dan itu milikku,
Tetapi katakan saja, ini datang padamu dan itu datang padaku,
Sehingga kita tidak akan menyesal kehilangan kemilau dari semua benda megah yang telah lenyap.”

Kekayaan bukanlah sesuatu yang berharga untuk dihiraukan dan ditimbun, melainkan harus Anda pergunakan untuk kesejahteraan Anda dan yang lainnya. Bahkan jika Anda pergunakan waktu Anda hanya untuk anda melekat pada kekayaan tanpa memenuhi kewajiban Anda terhadap negara, keluarga, kawan-kawan dan agama Anda, maka Anda akan merasakan bahwa bilamana pada saatnya Anda harus meninggalkan dunia ini, Anda akan tetap masih diliputi oleh kegelisahan, sehingga Anda tidak akan mendapat keuntungan dari kekayaan yang telah Anda miliki dan kumpulkan dengan susah payah.

Mengharapkan kekayaaan serta keuntungan melalui perjudian adalah sama
halnya dengan mengharapkan awan sebagai tempat perlindungan terhadap sinar matahari. Sebaliknya, mengharapkan kemajuan dan kemakmuran serta kemujuran melalui kerajinan dalam berkerja adalah sama halnya dengan membangun rumah yang kokoh sebagai tempat berlindung dari matahari dan hujan.

“Harta kekayaan Anda tidak dapat dibawa serta bila Anda meninggal. Teman-teman beserta keluarga Anda mengantarkan Anda hanya sampai ke pekuburan, hanya perbuatan baik dan buruk yang telah Anda lakukan selama hiduplah yang akan mengikuti Anda berpindah ke alam baka.”

Banyak benda yang kita harapkan akan dapat memberikan kesenangan ternyata mengecewakan setelah kita memperolehnya. Misalnya tiga harapan dalam cerita dongeng. Kedengarannya menyenangkan bila memiliki banyak uang. Tetapi kalau kita sudah mendapatkannya, mungkin kita akan dapat merasakan bahwa uang tersebut akan menyebabkan kegelisahan bagi kita dalam memutuskan cara untuk menggunakannya, ataupun cara untuk melindunginya. Bahkan mungkin kita akan terjerumus untuk berbuat hal-hal yang bodoh. Orang-orang kaya kadang-kadang curiga apakah teman-teman menghargainya karena diri pribadinya ataukah karena uangnya; dan hal ini merupakan salah satu bentuk kesedihan mental. Juga selalu ada rasa ketakutan akan kehilangan apa yang telah kita miliki, baik kehilangan materi ataupun orang yang dicintai. Jadi, kalau kita jujur dan dapat melihat dengan jelas apa yang kita sebut “kebahagiaan,” maka akan kita temukan bahwa hal itu hanya merupakan khayalan belaka, tak akan pernah dapat digenggam sepenuhnya, tak akan pernah sempuna ataupun baik, melainkan selalu ditemani oleh ketakutan akan kehilangan.

“Kekayaan Anda hanya dapat menghiasi rumah Anda, bukan menghiasi Anda; hanya kebaikan Anda sendirilah yang dapat menghiasi diri Anda. Hanya kelakuan baik Andalah yang dapat menghiasi diri pribadi Anda.”

Cara yang dipergunakan seseorang untuk memperoleh kebahagiaan haruslah cara yang benar. Tak ada artinya sama sekali bilamana menikmati kebahagiaan diatas kehancuran orang lain, ataupun penderitaan makhluk lain.

Sang Buddha bersabda:
“Diberkatilah mereka yang mencari nafkah tanpa merugikan makhluk lain.”
“Kebahagiaan merupakan wewangian yang tak dapat Anda tuangkan kepada orang lain tanpa Anda teteskan beberapa tetes pada diri Anda sendiri.”

Anda mungkin tidak dapat merubah dunia sesuai dengan kehendak Anda, tetapi Anda pasti dapat merubah hati Anda untuk mendapatkan kebahagiaan. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, hanya pengertian inilah yang akan memungkinkan Anda mencapai kebahagiaan yang lebih besar daripada orang lain.

“Jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan, marilah kita berhenti berpikir tentang rasa berterima kasih ataupun kurang berterima kasih dari orang-orang yang pernah kita tolong, dan kembangkanlah kebahagiaan di dalam batin Anda pada waktu memberikan dana. Rasa kurang berterima kasih merupakan kebiasaan seperti rumput liar.Tahu berterima kasih adalah seperti bunga mawar yang harus dipelihara, disirami air, dicintai dan dilindungi.” (Dale Carnegie)
Kendalikan Pikiran Anda
Pikiran manusia sangat mempengaruhi badan jasmaninya. Jika pikiran dibiarkan berfungsi tidak benar, maka pikiran tersebut dapat mengakibatkan bencana, atau bahkan dapat membunuh makhluk hidup; namun ia juga dapat menyelamatkan tubuh yang sakit, dan sangat besar kegunaan yang dihasilkannya bila pikiran dipusatkan pada hal-hal yang benar, disertai dengan usaha besar dan penuh pengertian. Pikiran yang bersih dan yang bermanfaat benar-benar dapat menuntun kita pada kehidupan sehat yang menyenangkan.

Sang Buddha bersabda : “Tidak ada musuh yang dapat mencelakakan seseorang sampai separah yang disebabkan oleh pikiran-pikiran sendiri yang jahat, kejam, membenci, iri hati dan lain sebagainya.”

Seseorang yang tidak mengetahui bagaimana cara mengatur pikirannya agar sesuai dengan keadaan, akan sama halnya dengan jenazah di peti mati.

Kembalikan pikiran pada diri Anda sendiri, dan cobalah untuk mendapatkan
kesenangan di dalam diri Anda, maka Anda akan selalu dapat menemukan sumber kesenangan yang tak terbatas yang siap untuk Anda nikmati.

Hanya pada saat pikiran terkendali ditujukan pada jalan yang benar dengan kemajuan yang tertib dan rapi akan menjadi bermanfaat bagi si pemiliknya dan juga bagi masyarakat. Pikiran yang tidak tertib akan menjadi beban bagi pemiliknya maupun orang lain. Semua pembinasaan yang terjadi di dunia ini dilakukan oleh orang-orang yang belum belajar cara mengendalikan pikiran, keseimbangan dan bersikap tenang.

Ketenangan bukanlah kelemahan. Sikap tenang pada setiap saat menunjukkan kepribadian. Memang tidak terlalu sulit bagi seseorang untuk menjadi tenang ketika segala sesuatu berjalan dengan baik dan menguntungkan. Namun, bersikap tetap tenang dan sabar dalam keadaan yang sangat sulit merupakan hal yang benar-benar sulit, dan jenis kesulitan ini bila diatasi akan bernilai sekali, dan dengan ketanangan dan pengendalian diri demikian itu akan terbentuk watak yang kuat; sebaliknya merupakan sesuatu kesalahan besar bila menganggap bahwa mereka yang membuat gaduh, banyak bicara dan sibuk membuat keonaran adalah orang yang kuat.

Bertindak Bijaksana
Orang harus mengetahui bagaimana untuk memanfaatkan masa muda, kekayaan, dan kekuasaan dan tenaga serta pengetahuannya pada saat yang tepat, pada tempat yang sesuai dan dengan cara yang bijaksana untuk keuntungannya sendiri maupun untuk kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk lainnya. Apabila ia menyalahgunakan hak dan tanggung jawab tersebut, maka ia hanya akan menghancurkan dirinya sendiri saja.”

Manusia harus cukup kuat untuk menyadari bilamana ia sedang lemah, atau bila cukup berani untuk menghadapi ketakutan, besar hati dan keras hati di dalam mempertahankan kejujuran, tetapi bersikap rendah hati dan lemah lembut di dalam kemenangan.”

Ada beberapa orang melalui keberuntungan yang tiba-tiba menerima sejumlah besar uang atau diberkahi dengan sejumlah kekayaan atau mungkin mereka mewarisi sejumlah harta benda dari orang tuanya. Namun di antara mereka hanya sedikit sekali yang mengetahui bagaimana memelihara dan melindungi harta benda yang baru diperoleh itu. Umumnya harta benda yang diperoleh dengan mudah tanpa usaha sendiri dan bekerja, tidak mempunyai nilai yang sesungguhnya bagi mereka; oleh karena itu mereka akan menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang tidak perlu, dan segera setelah itu seluruh harta bendanya habis terhambur percuma.

Seharusnya mereka mengetahui bagaimana memanfaatkan atau menggunakan harta bendanya tanpa memboroskannya, dan untuk itu mereka harus menggunakannya dengan hemat berdasarkan pikiran sehat.
Aturlah Diri Sendiri

Kita hidup dalam dunia yang selalu berubah, namun sangat sedikit sekali orang yang menyadari kenyataan ini. Seseorang tidak seharusnya melekat pada tradisi, adat istiadat, cara kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan tahayul yang diperkenalkan oleh orang purbakala dan nenek moyangnya. Janganlah berpikir bahwa Anda harus senantiasa mengikuti semua tradisi untuk selama-lamanya. Jika hal tersebut Anda lakukan, maka Anda akan menjadi katak di bawah tempurung, dan tidak akan ada kemajuan dalam masyarakat kita ini. Mungkin di antaranya ada beberapa adat istiadat baik yang telah dirintis oleh nenek moyang; tetapi orang harus mempertimbangkan apakah adat istiadat ini bermanfaat dan dapat diterapkan di dalam masyarakat modern atau tidak.

Di lain pihak, orang-orang tua dan orang-orang yang lebih tua berselisih dengan generasi muda. Mereka lebih suka melihat anak-anak mereka mengikuti adat istiadat lama dan tradisi-tradisi yang serupa. Sesungguhnya ini bukanlah sikap yang baik untuk dituruti, sebaliknya izinkanlah anak-anak untuk berubah sesuai dengan zaman bila ternyata memang bermanfaat. Orang tua hanya mengingatkan bagaimana orang tuanya telah menolak cara-cara penghidupan modern tertentu ketika mereka muda.

Bagaimanapun perselisihan antara orang tua dan generasi muda bukanlah sikap sehat menuju kemajuan masyarakat. Tentu saja jika anak-anak tersesat, orang tua wajib menasehati dan menuntun mereka agar tidak mengikuti jalan yang dapat menjerumuskan masa depannya.

Anda harus belajar bertoleransi terhadap pandangan dan adat istiadat orang lain meskipun Anda tidak menyukainya. Di sini, toleransi bukan berarti bahwa Anda harus mengikuti pendapat dan pandangan hidupnya.

Setiap orang merupakan bagian dari kehidupan dunia, dan bertanggung jawab atas segala kejadian yang berlangsung di dalamnya. Ia harus turut memperhatikan masyarakat, walau masyarakat tersebut menjadi lebih berbudaya ataupun tidak. Ia harus bertanya apakah ia sendiri telah berbuat sesuatu yang membawa kemajuan. Ini merupakan pandangan etis di mana kehidupan merupakan aspek penting yang memberikan dorongan. Suatu kehidupan yang benar-benar berbahagia. Kemudian kita menjadi orang yang patut dipuji, merasa tidak puas dengan keadaan yang ada, dan mengerjakan segala sesuatu yang bermanfaat dengan perasaan bahagia.

Suasana Sehat
Meskipun sendau gurau mungkin kadang kala pahit dan langsung ditujukan kepada Anda oleh yang lain, sebagai orang bijaksana Anda harus menjawabnya dengan sendau gurau lain tanpa menimbulkan suasana yang tidak sehat.

Bila pada suatu waktu Anda mengikuti suatu pertandingan, janganlah menunjukkan perangai buruk Anda bila Anda ternyata kalah ; karena dengan berbuat demikian Anda bukan hanya merusak kesenangan orang lain tetapi juga pada akhirnya Anda akan kalah total.

Anda tidak dapat memperbaiki setiap dan semua orang di dunia ini dengan tujuan untuk mencapai perdamaian sebagaimana Anda tidak dapat memindahkan batu-batu dan duri-duri di dunia untuk dapat berjalan dengan licin dan lancar. Seseorang yang ingin berjalan pada tanah yang licin haruslah mengenakan sepasang sepatu. Demikian pula seseorang yang ingin memiliki kedamaian dalam pikirannya, haruslah mengetahui bagaimana menjaga perasaan dan akal budinya.

Ada bermacam-macam cara untuk memperbaiki seseorang jika ia salah. Dengan memberikan kritik, mencela, menegur, ataupun membentaknya di depan umum tidaklah berarti Anda dapat memperbaikinya ; Anda harus mengetahui bagaimana cara memperbaikinya tanpa membuat malu.

Banyak orang yang membuat lebih banyak musuh dengan cara mengkritik orang lain. Jika Anda dapat memberitahukannya dengan ramah, dengan niat ingin memperbaikinya, ia tentu akan mendengarkan Anda dan suatu hari ia akan berterima kasih atas petunjuk dan kebaikan Anda.

Apabila Anda hendak menyatakan pandangan Anda mengenai hal-hal tertentu, cobalah selalu untuk menggunakan kata-kata yang tidak akan menyakiti perasaan orang lain. Ada banyak cara untuk mengemukakan pandangan : dengan lemah-lembut, atau dengan sopan maupun dengan cara diplomasi.

Anda tidak seharusnya menjadi marah bila orang menunjukkan kesalahan-kesalahan Anda. Anda boleh berpikir bahwa dengan kemarahan dan membentak orang lain maka Anda dapat menekan atau mengatasi kekurangan Anda. Namun hal ini, merupakan sikap yang salah untuk dituruti.

Anda tidak boleh membuka rahasia-rahasia pribadi dari bekas-bekas teman yang telah dipercayakan kepada Anda, sekalipun Anda sudah tidak berteman lagi dengannya. Jika Anda berbuat demikian, orang lain akan memandang rendah atas diri Anda, dan tidak akan menerima Anda sebagai orang yang berhati tulus.

Jangan Memihak
Janganlah Anda mengambil keputusan secara terburu-buru mengenai suatu
masalah pada saat Anda sedang murung atau pada saat dihasut oleh seseorang, bahkan jangan pula pada saat Anda sedang berada dibawah pengaruh emosi, sehingga keputusan ataupun kesimpulan yang diambil pada saat itu akan membawa penyesalan di kemudian hari. Tunggulah pikiran Anda sampai menjadi tenang dahulu, kemudian mempertimbangkannya, barulah pendapat Anda akan merupakan pendapat yang tidak memihak.

Usahakan menanam rasa toleransi, karena toleransi membantu Anda menghindari keputusan yang tergopoh-gopoh ; bersimpati terhadap kesulitan orang lain, menghindari kritik-kritik yang memperdayakan, dan menyadari bahwa bahkan manusia terbaik pun tidak luput dari kesalahan ; kelemahan yang Anda temukan pada tetangga Anda, dapat pula ditemukan dalam diri Anda sendiri.

Copyright © 2024 Blessing Buddha All rights reserved. Design & Powered by LaWaveDesign.com - Disclaimer