Name | : | Tesimony Meedmor warrior batch 2016 ajhan TIM |
Price | : | Rp.0 |
Status | : | available |
Description | : | |
Tesimony Meedmor warrior batch 2016 ajhan TIM
Size : 39 Cm
bahan :
- berbagai macam material senjata tajam perang masa lalu yang di mix dengan metode dan angka sihir tertentu
- bahan kayu payoung
- benang blessing
Bahan kayu payoung bagi masyarakat thai dipercaya merupakan bahan terbaik yang dapat membawa hambanya suatu keberuntungan yang sangat tinggi serta dapat melindungi user dari segala serangan fisik dan non fisik ketika keadaan terdesak sehingga sulit untuk terjadi sesuatu yang bahaya, mitmor batch warrior ini berisi spirit pejuang masa lalu.
Fungsi :
- membuat Air suci untuk pengobatan yang kerasukan atau terkena black magic
- proteksi diri dari bahaya dan keadaan yang mengancam
- menghancurkan terhadap pengaruh jimat hitam/black magic.
- kharisma dan Kewibawaan untuk sang pemimpin
- segala aura dan hawa negatif akan hilang secara perlahan
- dipercaya mampu memblok semua hal negatif yang ingin mencelakaan rumah kita
- merupakan senjata yang juga dicari cari para ahli penyembuh dan praktisi ajaran buddha untuk piranti cleasing dan pemberkatan user yang terkena serangan spirit jahat
Katha untuk mitmor :
Namo Tassa Bagawato arahatto samasambuddhasa 3x
Sakkasak Wachirawuthang, Wessuwanasak Khathawuthang
Yamanasak Nayanawuthang, Alawakasak Thusawuthang,
Naraiyasak Jakharawuthang, Panja Ak Uthanang Aetaesang Anuphawaenak,
Panja Ak Uthanang Phak Kha Phak Kha Wijunang Wijuna Lomang,
Mamaenak Phuthasanti Khajcha Ak Mumhi Okasae Titthahi..
( baca katha 7 kali dihembuskan ke bilah meedmor dan berdoa kepada sang buddha dan para dewata untuk keperluan user )
Setelah user membuat air blesing atau membersihkan tempat usaha, tempat tinggal yg angker user diharuskan membaca :
Putthang Ruksa Dhammang Ruksa Sanghang Ruksa Suttru bee ta wi Nat Sun Ti
I Ti Pi So Bha Kha Wa A Ra Hang Sam Ma Sam Budh Dho
Wish Sha Ja Ra Na Sam Pan No Su Kha To Lo Ka Wi Dhu A Nut Ta Lo
Pu Ris Sa Dham Ma Sa Ra Dhi Sat Dha De Wa Ma Nus Sa Nang
Budh Dho Bha Kha Wa Ti ( dibaca 3x )
Cerita AJhan TIM
Ajahn Tim adalah seorang master spirit dan master black magic yang selama perjalanan spiritualnya hampir tidak terkalahkan, beliau menjadi seorang pertapa suci setelah bertemu dengan seorang master guru aliran buddha yang merupakan salah satu pembuat senjata dewa atau meedmor yang cukup terkenal, beliau mengikuti guru buddha ini hampir separuh usianya hingga memutuskan untuk menjadi pertapa suci dan menolong umat yang membutuhkan proteksi tinggi dari serangan spirit jahat dan para ajahn ajhan aliran hitam yang masih merupakan murid muridnya ajahn Tim, salah satu senjata ajahn Tim yang dulunya diperuntukan untuk mencelakai masih tersimpan dan menjadi rebutan para praktisi aliran hitam di penjuru siam, metode pembuatan senjata sihir ini ditinggalkan ajhan Tim dengan mengikuti metode guru budhanya, pemakaian bahan bahan logam paku peti mati dan bekas senjata tajam kuno masih dipertahankan hanya pemberkatannya mengikuti ajaran gurunya, konon gurunya ini merupakan guru dari pembuat meedmor terkenal seperti lp khan, lp pian, lp kalong, lp khaek dan lp kloy. Senjata sihir milik ajahn Tim konon diberikan kepada seorang praktisi kebathinan yang sangat dipercaya ajhan Tim untuk tidak menggunakannya. Ajhan Tim yang seorang master black magic dan spirit boleh dikatakan tidak terkalahkan dalam setiap petarungannya, dan memiliki anak murid yang sangat terkenal di mancanegara, ajhan Tim memulai menjadi pertapa buddha setelah bertemu dengan seorang master buddha yang sebelumnya adalah lawannya dalam mengobati salah satu klienya yang terkena serangan ilmu black magic, ajhan Tim mengurungkan niyatnya menghabisi master buddha ini setelah sang buddha mendatanginya dan memberi pencerahan tentang tidak baiknya segala perbuatannya, mungkin saja kalau sang buddha tidak menghampirinya, ajhan Tim boleh dikatakan master black magic yang tidak terkalahkan, setelah mengurungkan niyatnya, ajhan Tim mencari keberadaan master buddha ini dan mengobati beliau yang terluka cukup parah, dengan memohon kesediaannya untuk menerimanya menjadi pengikut buddha sampai separuh usianya menjadi pertapa buddha mengikuti gurunya ini.
|